Postingan

Kata M. Natsir Tentang Persatuan, Perpecahan, dalam lingkup Organisasi Keumatan

Gambar
Kata M. Natsir Tentang Persatuan, Perpecahan, dalam lingkup Organisasi Keumatan Oleh: Ahmad Mushoddaq Abror Pengantar             Perpecahan merupakan suatu obyek bahasan yang boleh dibilang tidak akan pernah terpisah dari interaksi sosial, karena selama masih terjadi hubungan timbal balik berkonflik itu boleh jadi tidak bisa dihindari. Hanya saja perpecahan adalah sub bab yang berbeda dengan konflik sosial, karena konflik sosial adalah hampir sesuatu konsekuensi pasti sedangkan berpecah adalah pilihan yang bisa diambil maupun tidak.             Tulisan ini berangkat dari salah satu buku yang ditulis oleh seorang tokoh nasional Muhammad Natsir. Perdana Mentri Indonesia, sekaligus tokoh berpengaruh yang diukir dalam sejarah Indonesia sebagai pahlawan yang membawa kembali NKRI yang pada saat itu tengah terpecah menjadi RIS dan Indonesia terjebak dalam permainan Belanda. Mosi Integral yang digagas oleh M. Natsir menginisiasi para pemimpin yang terpecah oleh RIS ketik

THE MUQADDIMAH ORIGIN: Buah Dialektika Ibnu Khaldun

Gambar
THE MUQADDIMAH ORIGIN: Buah Dialektika Ibnu Khaldun Oleh: Ahmad Mushoddaq Abror بسم الله الرحمن الرحيم Pengantar             Kehadiran sosok seperti Ibnu Khaldun (malah) sangat tersohor diakalangan akademisi barat mengundang begitu banyak komentar, kritik, pembelaan, dan diskusi-diskusi lebih lanjut lainnya berkenaan karyanya al Muqaddimah . Tentunya, fenomena ini tidaklah buruk dan sangat lumrah dikalangan ilmuwan dan akademis, karya Ibnu Khaldun telah menciptakan sebuah lahan yang sangat lapang sebagai tempat ide-ide saling beririsan dan mutiara-mutiara baru terus disemai, sekurangnya 500 tahun sudah sejak al Muqaddimah ditulis. [1] Rangkaian fakta dan keterbatasan informasi yang dimiliki orang-orang muslim mengenai kebesaran sejarahnya mau tidak mau memunculkan lubang miss identity yang memperihatinkan, kehilangan banyak contoh, kehilangan kebanggaan, kehilangan jati diri sejati yang diwariskan generasi terbaik umat ini.

Ibnu Khaldun dan Al Muqaddimah yang Kontroversial

Gambar
Ibnu Khaldun dan Al Muqaddimah yang Kontroversial oleh: Ahmad Mushoddaq Abror             Segala puji bagi Allah SWT. Atas curah limpahan RahmatNya yang telah membantu dalam pengerjaan artikel ini. Tulisan yang ada di hadapan anda ini merupakan ulasan singkat perihal kontroversi-kontroversi yang muncul diantara para ilmuan dan akademisi perihal karya al Muqaddimah Ibnu Khaldun sekaligus pengenalan singkat mengenai pribadinya yang penulis tuliskan kembali dari hasil penelitian Dr. Ahmad Syafii Maarif yang kemudian diterbitkan menjadi buku yang berjudul “IBN KHALDUN DALAM PANDANGAN PENULIS BARAT DAN TIMUR”.             Artikel ini juga merupakan ikhtiar penulis agar dapat mengenalkan kepada khalayak luas terutama para akademisi muslim yang berkecimpung di dunia sosial dan kultur, perihal sosok yang sangat akrab di telinga-telinga para sarjana ilmu sosial di dunia. Seorang yang pantas disebut sebagai perintis penelitian sejarah empiris, peletak batu pertama ilmu sosial da

Jangan beramal sendiri

Gambar
Jangan beramal sendiri                 “ Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni`mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni`mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” [1]                 Satu dari sekian penyakit ummat islam hari ini adalah kesu karan mereka untuk kooperatif dalam beramal menegakkan islam yang minhajul hayah .

Reduksi Netralitas

Gambar
Reduksi Netralitas oleh: Ahmad Mushoddaq Abror 1.         P endahuluan Kata “netral” adalah kata-kata yang marak kita dengar untuk menunjukkan ketidakberpihakan pembuat pernyataan terhadap kubu ataupun fraksi yang ada disekitarnya. Akan tetapi bila hanya dipahami seperti demikian dapat kita perhatikan kembali, sebenarnya mendeklarasikan kenetralan yang seperti itu sama halnya dengan membentuk fraksi ataupun golongan lainnya. Tentu realitas yang seperti itu saja tentu malah menyalahi makna “netral” itu sendiri. Maka tidak heran bila kemudian ada orang yang membuta istilah “tidak ada manusia yang netral” karena kenetralan itu sendirilah yang membuatnya tidak netral. Benarkah seperti itu arti dari menjadi "Netral"...?

Pohon Cinta

Gambar
Pohon Cinta                              Bertahan dan tabah dalam berproses untuk dapat bahagia dengannya adal a h sesuatu yang tidak bisa di hindari, karena sejatinya bahagia itu tidak bisa muncul dengan serta-merta ataupun tiba-tiba. Bahagia adalah salah satu konsekuensi dari cinta , dan ia tidaklah muncul secara tiba-tiba ataupun didapatkan . T etapi ditumbuhkan.       Cinta itu muncul mencuat dari sebidang lahan yang sebelumnya tidak ada apa-apa diatasnya kemudian ia dihiasi oleh bakal-bakal pohon yang baru berkecambah. Sama halnya cinta, sejak lahirnya ia tidak pernah berangkat dari sesuatu yang tampak lagi terlihat, ia adalah masalah batin, masalah hati. Ia berangkat dari hal-hal yang tidak bisa kita lihat wujudnya, ataupun kita genggam dengan tangan-tangan kita.                   Saat kita ingin menumbuhkan sebuah tanaman, apa yang kita butuhkan…? Mencari lahan yang tepat, menyeimbangkan zat haranya, menyiramnya dengan rutin, meluangkan waktu